Jumat, 15 Maret 2013

MEMBACA dan MENULIS PUISI

*Membaca puisi
Puisi adalah bentuk karangan yang dibatasi oleh baris, bait, dan irama. Bahasa yang digunakan dalam puisi berbeda dari bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa yang ringkas, namun kaya akan makna. Kata-kata yang digunakan adalah kata-kata konotatif, yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh diksi (pilihan kata), majas, rima (persamaan bunyi), dan irama yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Dalam membaca puisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
      1. Memilih dan menentukan puisi yang akan dibaca.
      2. Menentukan pemenggalan pembacaan puisi.
3. Penjiwaan, yaitu membaca puisi tidak hanya dilakukan sekali, tetapi berkali-kali agar dapat  memahami isi puisi.
4. Suara (vokal), yaitu saat membaca haruslah mengucapkan kata dengan jelas dan dengan   irama yang  enak didengar.
5. Gerak, yaitu gerakan anggota tubuh disesuaikan isi puisi untuk membantu menjelaskan isi puisi.

*Menulis puisi berdasarkan gambar
Menulis puisi sebenarnya tidak sukar karena seolah penulis menceritakan perasaannya kepada pembaca. Selain itu, menulis puisi sebenarnya juga tidak sesulit menulis karya sastra yang lain karena tidak terikat oleh aturan-aturan tertentu. Meskipun demikian, saat menulis puisi harus memperhatikan pilihan kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaan dan perhatian persajakan atau persamaan bunyi. Persajakan inilah yang akan menimbulkan efek keindahan jika dapat tersusun dengan baik.
Contoh puisi berdasarkan gambar:
Setiap pagi
 Ibu memasak lauk pauk yang bergizi
Ayah siap ke kantor memakai baju yang rapih
Tak lupa aku ke kampus juga memakai baju yang rapih
Lalu semua menyatu
Makan di meja yang satu
Memulai hari bersama
Dalam makan bersama
Tak lupa mengucap syukur pada-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar