Sabtu, 10 Maret 2012

MENGATASI SAKIT PADA SAAT MENSTRUASI

Menstruasi merupakan peristiwa pendarahan secara periodik dan siklik (bulanan) dari rahim disertai pelepasan selaput lendir rahim (endometrium) melalui vagina pada wanita yang seksual dewasa. Setiap wanita sehat yang tidak sedang hamil dan belum menopause akan mendapat menstruasi pada setiap bulannya. Dalam keadaan normal lamanya haid berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang setiap 28 hari.

Rasa nyeri saat haid merupakan keluhan ginekologi yang paling umum dan banyak dialami oleh wanita. Rasa nyeri saat haid tidak diketahui secara pasti kaitannya dengan penyebabnya, namun beberapa faktor dapat mempengaruhi yaitu ketidakseimbangan hormon dan faktor psikologis. Rasa nyeri tersebut dapat merupakan gangguan primer atau merupakan gangguan sekunder dari berbagai jenis penyakit. Nyeri haid yang disebabkan gangguan primer cukup sering terjadi, biasanya timbul setelah dimulainya menstruasi pertama dan sering kali hilang setelah hamil atau dengan meningkatnya umur wanita. Kemungkinan penyebabnya merupakan hasil dari peningkatan sekresi hormon prostaglandin yang menyebabkan peningkatan kontraksi uterus, jenis sakit haid ini banyak menyerang remaja dan berlangsung sampai dewasa. Nyeri haid yang disebabkan oleh gangguan sekunder biasanya terjadi pada wanita yang lebih tua yang sebelumnya tidak mengalami nyeri. Biasanya rasa sakit tersebut berhubungan dengan gangguan ginekologis seperti endometriosis, penyempitan serviks, malposisi uterus, penyakit radang panggul, dan tumor dari rongga panggul.

Gejala-gejala nyeri haid di antaranya yaitu : rasa sakit datang secara tidak teratur, tajam dan kram di bagian bawah perut yang biasanya menyebar ke bagian belakang, terus ke kaki, pangkal paha dan vulva (bagian luar alat kelamin wanita). Rasa sakit menstruasi juga diikuti dengan premenstruasi sindrom yaitu sekumpulan gejala bervariasi yang muncul antara 7 hingga 14 hari sebelum masa haid dimulai dan biasanya berhenti saat haid mulai. Gejala-gejala tersebut meliputi tingkah laku seperti kegelisahan, defresi, iritabilitas/sensitif, lekas marah, gangguan tidur, kelelahan, lemah, mengidam makanan dan kadang-kadang perubahan suasana hati yang sangat cepat. Selain itu juga keluhan fisik seperti payudara terasa sakit atau membengkak, perut kembung atau sakit, sakit kepala, sakit sendi, sakit punggung, mual, muntah, diare atau sembelit, dan masalah kulit seperti jerawat.

Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda untuk mengatasi rasa sakit itu.
1. Kompreslah bagian yang dirasakan sakit dengati menggunakan botol berisi air hangar.

2. Usap-usap secara perlahan bagian perut ataupun pinggang.

3. Minumlah minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi.

4. Tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.

5. Ambil posisi menungging sehingga rahim tergan­tung ke bawah. Hal tersebut dapat membantu relaksasi.

6. Jika Anda memilih menggunakan obat sebagai penetral rasa sakit, maka gunakanlah obat-obatan dengan pengawasan dokter. Boleh minum analgesik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di 
toko obat, asalkan dosisnya tidak lebih dari 3 kali sehari.

7. Mandi air hangar, boleh juga menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri.

8. Suhu panas merupakan ramuan tua yang patut dicoba. Gunakan heating (bantal pemanas), kompres handuk, atau botol berisi air panas, di perut dan punggung bawah, serta minumlah minuman hangat. Mandi air hangat juga dapat membantu menghilangkan rasa nyeri.

9. Tidurlah yang cukup serta olahraga teratur (termasuk banyak jalan). Beberapa wanita dapat mengurangi rasa nyeri dengan berolahraga. Selain mengurangi stres, olahraga juga dapat meningkatkan produksi endorfin otak, penawar rasa sakit alami dalam tubuh. Tidak ada pembatasan aktivitas olahraga selama haid.

10. Pada kasus yang sangat jarang dan ekstrem, kadang diperlukan eksisi pada saraf uterus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar